Rabu, 11 April 2012

Kondom di Jual Bebas, Tanggung Jawab Siapa??


Klik Bogor-Hasil survei di lapangan oleh tim beritabogor, tentang keberadaan alat kontrasepsi (kondom) yang sudah dan dengan mudah di dapat di dua minimarket secara umum. Hal ini sangat bertentangan dengan motto Kota Bogor sebagai kota yang tegar beriman.

Masalah penjualan kondom yang di jual secara bebas ini nampaknya kurang mendapat tanggapan dan perhatian serius dari pemerintah. Padahal hal ini sudah dilansir beberapa media cetak di Bogor tapi tidak membuat pemerintah bergeming sama sekali bahkan seperti menyepelekan akan dampak dan akibatnya.

Apakah keberadaan kondom yang di jual bebas di mini-mini market tersebut mengikuti pola program Pemda terkait atau hanya bisnis semata yang dapat menguntungkan beberapa pihak?

Kurangnya pemahaman konteks langsung di lapangan alias banyak ketidaktahuan masyarakat secara luas dengan berbagai macam pola program Pemda terkait tentang keluarga berencana, menghindari HIV AIDS, ataupun sex bebas.

Tapi, apakah benar dengan alasan tersebut di atas, pemerintah menghalalkan penjualan kondom secara bebas di mini-minimarket? Bukankah hal itu berarti pemerintah menghalalkan setiap orang serta siapapun dapat membeli kondom dan dapat melakukan sex bebas tanpa adanya pengawasan.

Menurut Tegar, salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Bogor, adanya penjualan kondom di mini-minimarket karena pergaulan bebas yang banyak dilakukan orang sekarang, menyebabkan mudahnya mendapatkan kondom di tempat tersebut.

Menurut salah satu SPG (pelayan toko tersebut) minimarket saat di konfirmasi mengatakan “kami di sini hanya karyawan yang tidak tahu menahu keberadaan kondom ini , Itu urusan yang di atas pa,” terang SPG yang tidak mau di sebut namanya. Aduh benar-benar ironis. Begitu juga dengan pihak Dinas Kesehatan maupun Perindag saat di konfirmasi memberikan jawaban tidak memuaskan. Jadi siapakah yang bertanggung jawab keberadaan kondom yang di jual secara bebas ini?

Sampai saat ini pihak kami ingin coba meminta pandangan dari pihak MUI/DEPAG. Jika memang jawaban yang di dapat nanti sama sekali tidak memuaskan, artinya “selamat datang kebejatan moral”. (isj/team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar